Sabtu, 25 Agustus 2018

Nhw pra Bunda Sayang "Adab Menuntut Ilmu"

Tugas kedua dari kelas Pra Bunda Sayang adalah tentang adab menuntut ilmu. Sebenarnya ini adalah penguatan kembali materi awal ketika kelas matrikulasi dulu. Kita diajak untuk mengingat kembali dan menguatkan komitmen dalam menuntut ilmu. Langsung saja kita jawab satu persatu pertanyaan NHW ini.

1. Alasan terkuat apa yang anda miliki sehingga ingin menekuni ilmu Bunda sayang?

Kelas marikulasi memberikan banyak perbaikan dalam hubungan pernikahan dan pola asuh saya terhadap anak-anak. Pengasuhan saya menjadi lebih terarah. Karena jauh sebelum saya ikut kelas matrikulasi, Qodarulloohu wa maasyaa'a fa 'alaa , banyak sekali "kejutan" yang saya dapat dalam menjalani pernikahan tanpa ilmu. Bisa dibayangkan bagaimana "hebohnya" saya dalam merespon tiap-tiap kejadian. Karena tidak didasari dengan ilmu.

Hanya dengan belajar dan menuntut ilmu kita dapat menanggulangi masalah yang kita hadapi setiap hari. Karena belajar adalah mengubah diri , dari belum mengetahui, belum memahami, dan belum menguasai, menjadi bisa dan mampu menyelesaikan masalah yang datang silih berganti dalam kehidupan .

Dan ketika saya tahu apa-apa saja kurikulum kelas Bunda Sayang, membuat saya semakin termotivasi untuk bisa mengikuti kelas ini dan menekuni ilmu Bunda sayang. Diharapkan kedepannya saya bisa menjadi ibu yang lebih baik dan profesional.

2. Bagaimana strategi menuntut ilmu yang akan anda rencanakan di bidang tersebut?

Strategi yang saya lakukan adalah dengan,
1. Mempersiapkan diri saya dengan mengumpulkan tekad dan semangat menuntut ilmu
2. Mengatur waktu sedemikian rupa sehingga saya memiliki jam-jam khusus untuk belajar. Yaitu ketika kondisi fisik saya masih fit dan prima untuk menerima ilmu. Bukan di waktu-waktu sisa setelah lelah seharian beraktivitas.
3. Bersegera untuk mendapatkan ilmu dengan memanfaatkan waktu luang untuk mencari ilmu, mengulang-ngulang materi dan selalu bersemangat hadir paling awal dalam majelis ilmu.
4. Berusaha mencatat ilmu tersebut.
Karena sesuai dengan hadist Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam

Ikatlah ilmu dengan menulisnya”

Dengan mencatatnya diharapkan ini membuat saya lebih fokus ketika mengikuti majelis ilmu dan membuat ingatan lebih kokoh.

5. Mengerjakan tugas dengan bersungguh-sungguh,

3. Berkaitan dengan adab menuntut ilmu, perubahan sikap apa saja yang anda perbaiki dalam proses mencari ilmu tersebut

Perubahan sikap yang saya perbaiki dari proses mencari ilmu ini adalah mengikhlaskan niat dan bersabar. Niat ikhlas untuk mencari ilmu dengan tujuan menghilangkan kebodohan dari diri sendiri dan agar bisa mengamalkan ilmu tersebut supaya menjadi manfaat bagi diri sendiri dan oranglain.

Yang kedua adalah sabar dalam menuntut ilmu. Karena biasanya saya suka tergesa-gesa ingin cepat beres atau tidak bersabar menuntaskan sebuah ilmu yang sedang dipelajari sehingga akhirnya bosan dan mundur di tengah jalan.
Padahal ilmu didapatkan dengan cara bertahap, sedikit demi sedikit dimulai dari hal yang ringan. Sehingga diharapkan kita bisa istiqomah dalam menuntut ilmu.

Semoga Allah subhanahu wa ta'la  memudahkan langkah kita dalam menuntut ilmu dan mengamalkan.

STUDI KASUS

Untuk lebih memahami materi Adab Menuntut Ilmu, kami melakukan diskusi studi kasus di masing-masing peer grup kemudian membahasnya bersama dalam grup besar. Kami diminta menuliskan sikap, tanggapan dan pendapatnya jika menemukan sebuah masalah terkait Adab Menuntut Ilmu.

1. Ilmu didapat manakala kita mendekat dan datang pada sumber ilmu. Ilmu akan lebih mudah diperoleh ketika kita mencari ilmu dengan antusias. Berkaitan dg hal tab, bagaimanakah sikap seorg pembelajar terhadap fasilitator?

Jawaban :

- Peer grup 1
Jadi sikap kita (pembelajar) ke fasil pun menghomati apa yg disampaikan oleh mereka, menciptakan obrolan/diskusi yg membuat pemahaman berdua semakin mantap. Saling bertukar ilmu. Menghargai setiap usaha yang telah dilakukan oleh fasilitator, mengambil hal yang positif, dan menyerap ilmu yang disampaikan. Dan apabila ada hal yang kurang sesuai, melakukan diskusi secara dua arah, sehingga mampu menganggap fasil sebagai teman diskusi. Bukan lawan diskusi.

- Peer grup 2
Sebagai pembelajar yang menerima ilmu dari fasilitator/guru sikap harus hormat dan santun. Dan jika ada perbedaan pendapat tidak mendebat, namun ada baiknya menunggu fasil untuk menyelesaikan penjelasannya..
Menunggu diberinya kesempatan utk memberikan tanggapan, menyampaikan dengan santun - tidak mendebat
Karena sesungguhnya perbedaan pendapat itu sangat lumrah
Sikap-sikap lain yang bisa kita terapkan juga bisa seperti : hadir tepat waktu shg tidak membiarkan guru menunggu,/ bersedia menyimak tanpa menyela ketika guru memberikan penjelasan, dan memberikan pertanyaan/tanggapan ketika tiba waktunya

-Peer grup 3
Sikap yang sebaiknya dilakukan sebagai seorang pembelajar terhadap fasilitator tentunya layaknya kita menghormati dan menghargai seorang guru dan sumber ilmu yang dibawakan oleh fasilitator dengan menggunakan tutur bahasa yang baik, tulisan yang dapat di baca secara jelas jika menyampaikan pendapat serta berkontribusi secara penuh akan kewajibannya selaku pelajar. Dan jika berhalangan dapat meminta ijin secara baik.
Ditambah dgn menjaga antusiasme/semangat saat belajar bersama fasil

- Peer grup 4
Seorang pembelajar harus menghargai dan menghormati fasilitator sebagaimana fasilitator sudah bersedia meluangkan waktunya untuk memfasilitasi para pembelajar. Misal, saat kelas dibuka, sebisa mungkin datang paling awal, menyimak dengan baik, menanggapi dan bertanya jika ada yang tidak di mengerti. namun jika pada waktu tersebut kita sebagai pembelajar berhalangan hadir, ada baiknya untuk meminta izin jika memungkin kan, dan kemudian meluangkan waktu untuk mencerna materi dan mengerjakan tugas dengan sebaik baiknya..
Jadi, terhadap fasilitator.
Berarti pembelajar bersikap mematuhi (terutama peraturan yang menjadi kesepakatan kelas) menghargai dan menghormati.

Kesimpulan Ketua Kelas : sebagai pembelajar dan penuntut ilmu, kita harus menghormati dan menghargai fasil. Dan tutur bahasa dalam penyampaian pendapat hendaknya disampaikan dengan sopan.

2. Saat berdiskusi, fasilitator menyampaikan jawaban yang dirasa kurang tepat, apa yang Anda lakukan?

Jawaban :

- Peer Group 1
Kalau ada hal yg kurang sesuai mungkin dibicarakan langsung dengan Fasilnya via japri. Jadi kalaupun ternyata fasil ada khilaf tidak membuat malu.
Tentu penyampaiannya dengan kata-kata yg tepat sehingga tidak menggurui. Mengajak untuk menelaah lagi apa yang dianggap keliru. Kalau perlu, sama-sama bertanya ke yg lebih ahli atau berpengalaman. Dan hasil diskusi tetap dishare di group supaya 1 pemahaman jadi sama-sama belajar

-Peer Group 2
Menunggu fasil menyelesaikan materinya lalu saat diberi kesempatan oleh fasil menyampaikan dengan santun dan tetap menghormati fasilitator
Bila perlu d kroscek dan disediakan data dan fakta mana yg bertentangan tp tidak mendebat...

-Peer group 3
1. ada baiknya mengkonfirmasi ulang apa betul jawaban tersebut sudah jawaban pasti atau pendapat yang memang baiknya kita harus berfikir untuk memecahkan kembali jawaban tersebut.
2. Setelah mengetahui baiknya mengutarakan pendapat secara baik dan sopan kepada fasilitator sampai akhirnya mendapati jawaban yang tepat
3. japri ke fasil, tidak di forum. Intinya pada sesuatu yg tdk sreg tsb tersampaikan tanpa menjatuhkan
4. Jika jawaban kurang memuaskan, selain lewat japri bisa juga kita berikan Pendapat lain, dan pendapat itu sudah tervalidasi, misalnya sumbernya sangat jelas. Bisa dari buku misalnya. Karena sesungguhnya kita sama sama belajar

-Peer grup 4
Beberapa stepnya :
1) Tanyakan ulang ke fasilnya, agar clear n clarify. Bisa juga dengan menyampaikan pemahaman kita atas penjelasan yang diberikan fasil. Mungkin kitanya yang kurang menangkap penjelasan fasil.
Ini juga bagian adab terhadap guru, sudah seharusnya hormati dan hargai beliau.
2) Kedua, gali informasi dari rekan2 di kelas.

*Note*
Perihal klarifikasi,
Terlebih dahulu dg menyampaikan apa yg kita pahami. Sudah sesuai kh apa blm, setelah clear jika memang dirasa masih kurang tepat, kita bisa menyampaikan pendapat kita dg ijin permisi terlebih dahulu utk mengutarakan pendapat. Ada baiknya pendapat kita pun memiliki dasar yg bs dipertanggungjawabkan dan rasional. Lebih baik lg, setelah itu dibuka ke forum agar bisa mendapatkan masukan2 yg mgkn bisa lebih mencerahkan.

Kesimpulan Ketua Kelas: apabila kita kurang sependapat dengan fasil, yang harus diperhatikan adalah penggunaan bahasa yang sopan, sampaikan dengan santun, Clear n clarify, cari fakta atau sumber yang valid sebelum mengcounter fasil, dan tetap mengedepankan adab yang baik

3. Jadwal diskusi sudah ditetapkan, materi sudah di GC, dan resume sudah dishare. Sebagai pembelajar yang beradab baik apa yang perlu Anda lakukan?

Jawaban :

-Peer Group 1

* Mengikuti jadwal yg sudah di sepakati, kalaupun berhalangan bisa japri fasil atau announce di grup
Mempelajari & mencoba memahami materi yg sudah diberikan, jika blm paham bisa ditanyakan ke fasil
* Berniat sungguh2 dalam mencari ilmu
* merubah sikap dalam mencari ilmu. Tidak terburu2 berpendapat, tidak terlalu cepat mengambil kesimpulan, dan tidak asal2an menyampaikan informasi.
* manajemen waktu sehingga bisa fokua dalam mencari ilmu
* Mempraktekan setiap ilmu yang didapat dengan hati yang sungguh2, agar setiap ilmu yang didapat bisa diaplikasikan dalam kehidupan aehari2
* Menghormati majelis ilmu (kelas bunsay), bersungguh-sungguh mengikuti kegiatan belajar, berjuang menyelesaikan tugas dengan baik dan selalu sebelum deadline
* mempraktikkan ilmu yg sudah didapat dan menyebarluaskannya

-Peer Group 2
- ketika tidak bisa hadir dalam kelas on line memberikan alasan/kendala ketidakhadiran
- membaca dan memahami materi yang diberikan sekaligus merefleksi sudah sesuai kah dengan yang dijalankan saat ini, atau ada yang belum/kurang
- Kalau ada yg tidak paham ditanyakan ke dalam grup shg bisa meluruskan pemahaman
- Mematangkan materi yang sudah diberikan dengan membaca kembali resume diskusi shg diskusi yg telah diikuti sebelumnya semakin matang di hati dan pikiran
- Mengikat ilmu dengan mengerjakan NHW sungguh-sungguh

- peer Group 3
1. sebisa mungkin hadir di kesempatan pertama dalam majelis ilmu, minimal menyapa /menjawab salam. 2. Membaca dengan seksama materi dan review diskusi.
3. Bila tdk bs hadir tepat waktu, mhn ijin dan maaf krn alasan tertentu.
4. setelah membaca review tersebut dan mungkin bila ada hal yang masih kurang paham bisa japri kepada fasil terkait materi tersebut
5.Bergegas untuk menuntut ilmu sesuai dengan jadwal diskusi
6. Membaca dan memahami materi, mencatat bagian yang penting dalam buku catatan
7. Berperan aktif di dalam diskusi

-Peer Group 4
1) Mengulang materi kembali dengan cara membaca
2) Meresume dengan bahasa sendiri
3) Mengaplikasikan ilmu secara nyata dalam kehidupan sehari-hari serta berkesinambungan

*Perihal diskusi*
Karena berupa kelas online, sebisa mungkin 1) mengikuti jam diskusi yg sdh menjadi kesepakatan bersama
2) Berusaha aktif dan menjaga kebersamaan antar anggota
3) Serta berusaha menerapkan ilmu-ilmu yg telah dipelajari
4) Bila perlu, berulangkali membaca materi


Kesimpulan Ketua Kelas: apa yang mau kita dapatkan di kelas ini, itulah yang harus kita teguhkan. Keep in touch dengan materi, mempraktekan dengan sebaik-baiknya di setiap tantangan, kesiapan dalam berdiskusi.

4. Di setiap level, akan ada tantangan 10 hari, dimana setiap mahasiswi perlu menuliskan pengalamannya dlm melakukan tantangan yg diberikan. Tentunya mahasiswi ingin tepat waktu dalam menyetorkan tugasnya. Mana yg lbh bermartabat, membuat setoran asal2an agar tepat waktu atau berusaha mengatus waktu dengan baik agar bisa membuat setoran berkualitas dan bs tepat waktu?
Jawaban :

- Peer Group 1
Jelas, lebih baik untuk mengatur waktu sebaik mungkin supaya bisa menghasilkan tugas yg berkualitas. Kemampuan manage waktu dgn baik buat untuk mengerjakan insyaAllah hasilnya jg berkualitas

-Peer Group 2
Tentunya mengumpulkan tugas tepat waktu dan berkualitas menjadi pilihan kami. Namun, kondisi yang kadang tidak sesuai prediksi membuat kami kewalahan. Lumrah memang, akan tetapi sedapat mungkin tidak pasrah berpangku tangan dengan kondisi yang fitrahnya memang berdinamika .
Jadi, yang Insha Allah akan kami lakukan
πŸ’‘ membuat to do list
πŸ’‘ mempraktekkan manajemen waktu dengan template sesuai dg kebutuhan dan kondisi masing2
πŸ’‘mencicil tugas supaya tetap berkualitas dan tepat waktu

- peer Group 3
*Kita harus membiasakan diri, konsisten menepati kandang waktu, jadi sudah bisa mengatur waktu utk setidaknya meluangkan waktu 2-3 jam menyelesaikan tantangan, fokus, hasilnya akan tepat waktu mengumpulkan tugasnya.
Kandang waktu yg ditekankan disini.
* lebih bermartabat tepat waktu dan gak asal-asalan mengerjakan

-Peer Group 4
Pastinya jawabannya adalah yang Kedua , yaitu berusaha atur waktu agar bisa buat setoran berkualitas & tepat waktu mengumpulkan
Sebagai seorang pembelajar target 10 hari 10 tugas adalah point yg harus di cermati di amati di jalani
Krna di setiap proses adalah ilmu yg harus di hadapi
Ini bukan soal siapa cepat dia selesai.
Tapi ini soal tugas adalah keyakinan buat menjalankan kehidupan kedepan yg lebih baik dari hari ini ..
Jdi jangan berlama2 dengan masa lalu
Tapi berlama2 lah dengan ilmu baru
So, hal yang harus dilakukan :
🌟 Berusaha mengatur waktu dengan baik dengan cara meluangkan sedikit waktu disela-sela kesibukan
🌟 berusaha mengerjakan tugas di awal waktu sehingga jika di tengah jalan terdapat revisi atau dirasa ada yang perlu di tambahkan, masih sempat untuk dikerjakan.
🌟 Skala prioritas bisa dilihat dari timeline atau ceklist prioritas yang pernah kita buat di nhw sebelumnya. Manajemen waktu harus berjalan baik. Dan kalau ada remindernya (berupa ceklis atau timeline), akan lebih baik.

Kesimpulan Ketua Kelas: Seluruh peer group sepakat yang kedua. berusaha membuat setoran yang berkualitas dan tepat waktu. Dengan cara mengoptimalkan
manajemen waktu. Atur waktu sebaik2nya, misal dengan mencicil mengerjakan tugas tentunya akan lebih baik. To do list dari nhw sebelumnya bisa diaplikasikan di kehidupan sehari-hari.

5. Materi yg disampaikan dirasa sangat bermanfaat, mana yg lebih bermartabat? Menulis ulang materi di medsos/blog, atau menuliskan pengalaman dan hikmah saat mendapat materi, kemudian membuat review dari sudut pandang sendiri?

Jawaban :

-Peer group 1
*Tentu saja menulis pengalaman dan hikmah trus quote materi dengan mencantumkan sumber/ link
*lebih baik meresume ilmu yg didapat plus ada hikmah/cerita dari penulis. Jadi kita belajar untuk memahami ilmu di dunia nyata.

-Peer Group 3
1. Meminta ijin apakah materi boleh disebar luaskan ke medsos?
2. Kalo sudah dapat ijin, lalu menuliskan aliran rasa, mereview kembali hasil diskusi, kemudian membagi pengalaman ke medsos dengan edit an redaksi sebaik mungkin supaya tidak menyinggung berbagai pihak
3. Tetap mencantumkan sumber materi yg di sebarluaskan tsb

-Peer group 4
Materi yg disampaikan dirasa sangat bermanfaat dan bermartabat lebih bermartabat jika :
*Menuliskan pengalaman dan hikmah saat mendapat materi, kemudian membuat review dari sudut pandang sendiri*
Manfaatnya, ilmu lebih dipahami & pastinya bisa mengasah kemampuan menulis.
*Perihal posting*
Salah satu adab terhadap sumber ilmu serta sebagai bentuk publikasi bermanfaat dan bertanggung jawab adalah menuliskan sumber aslinya.
Dan lebih baik ketika rangkuman sumber asli itu kita komentari dengan bahasa sendiri.

Kesimpulan Ketua Kelas : Perilaku lebih bermartabat ada di poin 2. perihal posting hendaklah tanyakan dulu kepada sumbernya apakah boleh disebarluaskan? Dan yang terpenting cantumkan sumber aslinya. Salah satu adab dalam menuntut ilmu.

6. Mendapatkan tawaran untuk mengisi materi yang berkaitan dengan Bunsay. Apa yang akan Anda lakukan?
Jawaban :

-Peer group 1
* Menerima tawaran apabila merasa mampu dan berusaha semaksimal mungkin.
Karena kalau udah sampai diminta berarti org yakin sama kemampuan kita, kita jg harus yakin dan jgn mengecewakan.
*Bismillah menerima. Setelah itu mempersiapkan diri (belajar, baca2, ngobrol sm yg lbh tahu/berpengalaman)
-Peer Group 3
Kami sepakat bahwa jika kami masing2 diberi kesempatan membawakan materi Bundsay, maka kami akan :
1. Memahami lebih mendalam, mempelajari dengan lebih teliti
2. Mengaplikasikan ke dalam kegiatan sehari-hari kami, jadi tidak hanya sekedar teori saja, praktek nya sudah kami jalan kan
3. Yakin akan kemampuan diri, setelah paham ilmunya, lancar mengaplikasikan dalam kehidupan, insyaAllah Allah memantapkan hati kami untuk membawakan materi Bundsay tsb

-Peer Group 4
Di IIP kita diminta memiliki perilaku yg aktif. Harapannya, kita bisa mengambil peluang utk memberikan manfaat sebanyak2nya kepada sesama. Jadi, idealnya kita harus aktif utk mengambil peran sembari meningkatkan kapasitas sesuai passion kita.
Untuk maju sebagai pengisi materi, butuh mental yang kuat juga.
Dengan bismillah, in sya Allah belajar mencoba dan pastinya disertai niat menyebar ilmu bermanfaat

Diskusi :
Fasilitator : Sebelum tentang passion dan kemampuan, hal pertama apa yang kiranya kita utamakan dulu?
Jika case nya diminta menyampaikan di luar IIP?
Peer group 4 :
- jika dari keluarga besar IIP, maka kita perlu menanggapi dengan positif dan mempersiapkan diri sebaik mungkin sehingga dapat berbagi dan melayani dengan optimal
- namun jika tawarannya adalah dari orang lain yang meminta kita sharing tentang Bunsay, maka perlu izin terlebih dulu dengan tim dapur bunsay dan juga mencantumkan sumbernya.

Kesimpulan Ketua Kelas : Luruskan niat.. niatkan untuk berbagi dan melayani serta menyebar ilmu yang manfaat. Bukan karena riya, atau berharap kepentingan pribadi. Dan tetap ijin suami itu nomer 1.
Mengambil peran yang sesuai dengan kapasitas dan passion kita. Mempersiapkan diri sebaik-baiknya sebelum memberikan materi, dan niatkan untuk menyebar ilmu yang bermanfaat.


7. Kegiatan domestik dan ranah publik dirasa semakin padat, dan tidak memungkinkan untuk mengikuti perkuliahan. Cuti atau mengundurkan diri, dibolehkan. Bagaimanakah etika saat ingin mengajukan cuti atau mengundurkan diri?

Jawaban :

-Peer Group 3
Cuti: jika ada keadaan Kahar atau kondisi urgent yang dapat diukur tidak bisa melanjutkan tugas
Mengundurkan diri: bisa mengundurkan diri sebelum mulai kuliah, bisa mengundurkan diri karena pasif
Adabnya :
1. Berkonsultasi, berdiskusi soal halangan yg dihadapi dengan fasil, Suami, curhat di peer group
2. Mengingat kembali perjuangan memasuki kelas bunsay ini
3. Jika tidak ditemui solusi maka memilih cuti/mengundurkan diri adalah pilihan terakhir

-Peer Group 4
Jika kemampuan di rasa semakin berkurang. Diskusikan dengan suami terlebih dahulu dikarenakan sudah di tahapan kelas bunda sayang ijin suami yg utama. Jika memang atas dasar suami maka baik nya komunikasikan dua arah. Jika memang hasil akhirnya mengundurkan diri atau cuti maka komunikasikam kembali dengan fasil.
Jika kita merasa lelah maka kelelahanlah yg didapatkan
Tapi jika kita bersungguh2 dalam menuntut ilmu keberhasilan yang akan di dapat
Melaporkan kepada fasilitator..lalu kemukakan alasan dengan jujur. Apabila sudah diperbolehkan cuti atau resign, berpamitan dengan teman2 di kelas.

Kesimpulan Ketua Kelas : Jadi clear yaa.. sebelum memutuskan cuti atau resign, silahkan direnungi lagi alasan kita ada di kelas ini. Bila memang sudah tidak bisa, ikuti alur dengan sebaik2nya. Masuk kelas baik, keluar kelas juga baik. Ini semua bagian dari Adab Menuntut Ilmu


8. Kuota Bunsay terbatas, banyak IPers yang ingin mengikuti perkuliahan namun tidak mendapat kuota. Sementara itu, ada peserta yg sdh terdaftar, tp mundur di tengah jalan. Bagaimanakah pendapat Anda mengenai konsekuensi yang sebaiknya diberlakukan?

Jawaban:

-Peer Group 3
Kalo memang sudah ada ketetepan IIP tentang seseorang yg mundur ditengah jalan, maka konsekuensi yg diambil adalah legowo apabila dikeluarkan atau mengundurkan diri
Karena memang itu pilihan terakhirnya

-Peer Group 4
Jika saya di posisi tersebut..
Jika alasan suami adalah yg utama maka lebih baik mencari ridha suami. Tetapi jika bukan krna suami atau alasan lainnya. Maka Konsekuensi yang harus saya hadapi adalah hidup itu selalu berputar. Terkadang hidup memang harus berawal dari sebuah paksaan. Karena dari paksaan itu maka akan lupa bahwa kita sedang di paksa. Ibarat hidup itu harus ada acuan dan target bila tidak maka seorang pembelajar akan menjadi yang standar tidak memiliki kemajuan yg signifikan. Karena jika kamu bersungguh2 di dalam nya maka keberhasilan yang di dapatkan.

Diskusi :
Tanggapan dari mbak Hanny Wijaya : Tergantung alasan berhentinya d tengah jalan kenapa..
Apabila karena ada alasan yg urgent yg memang sangat tidak memungkinkan lagi untuk mengikuti perkuliahan maka d berikan cuti saja...
Tetapi apabila alasanny hanya karena sesuatu yg kita semua juga mengalaminya apalagi hanya karena management waktu yg tdk bs d handle maka lebih baik d suruh resign saja..mengingat perjuangan dan antrian sangat panjang utk masuk kelas bunda sayang

Fasilitator: Saya memandangnya lebih kepada konsekuensi untuk keep up ilmu dengan kesungguhan di batch berikutnya jika keadaan sudah membaik
Kan badai dalam hidup pasti ada, dan pasti ada masa selesai nya.
Kebetulan saya mengalami hal tersebut konsekuensi nya, maka saya memilih untuk mengulang dari awal materinya.
Ketua kelas : jadi lebih ke konsekuensi diri sendiri kayanya ya
Fasilitator : Karena IP hanya memberi dua status: lanjut or drop

Kesimpulan Ketua Kelas :
Konsekuensi itu harus.. karena setiap tindakan yang kita lakukan pasti ada konsekuensinya. Bila kita mundur di tengah jalan, konsekuensi kita adalah kita kehilangan kesempatan belajar.


#NHW
#Pra Kelas Bunda Sayang batch 4
#Ibu Profesional