NICE HOMEWORK #3
*MEMBANGUN PERADABAN DARI DALAM RUMAH*
Bunda, setelah kita belajar tentang "Membangun Peradaban dari Dalam Rumah" maka pekan ini kita akan belajar mempraktekkannya satu persatu.
Bagi anda yang sudah berkeluarga dan dikaruniai satu tim yang utuh sampai hari ini.
a. Jatuh cintalah kembali kepada suami anda, buatlah surat cinta yang menjadikan anda memiliki "alasan kuat" bahwa dia layak menjadi ayah bagi anak-anak anda.Berikan kepadanya dan lihatlah respon dari suami.
Qodarulloohu wa maasyaa'a fa 'ala
Ketika tugas NHW #3 ini ada, pas kebeneran suami sedang tugas. Ada proyek dan tidak bisa di ganggu. Sebelum berangkat beliau sudah bilang bahwa akan ada proyek besar di laut dan akan sulit untuk menelepon ke rumah. Jadi jika tidak ada hal yang sangat penting, sebaiknya saya pun dimintanya untuk tidak usah menelepon ke laut.
Dulu sebelum kami menikah, saya sudah tahu bahwa tugas suami di offshore dengan tugas 2 minggu di laut dan 2 minggu off di darat. Dari awal sebelum menikah, saya sudah diberitahu oleh suami bahwa ketika beliau sedang di laut tidak ada kontak selain telepon dan email. Tidak ada sinyal untuk Whatsapp atau apapun sejenisnya. Telepon kabel pun harus melalui operator di jam kerja sehingga agak sulit untuk kami bisa telepon2an secara bebas dan leluasa.
Begitu pun email, harus melalui email kantor.
Jadi kalau bukan karena hal yang sangat penting sekali, suami melarang saya untuk email.
Dulu ketika awal2 menikah saya pernah email ke suami hanya untuk bilang saya kangen.. eh tapi responnya di luar dugaan, suami malah marah 😂😭
Katanya hal itu justru membuatnya terganggu di tengah-tengah kesibukannya.
Jadi yaa sudahlah, sekarang saya sudah paham dan berbesar hati menerima konsekuensi dari pekerjaan suami.
Dan ketika tugas NHW #3 ini selesai dibuat suami sedang tidak di rumah. Jadi saya belum bisa menuliskan bagaimana respon beliau setelah membaca surat saya.
Ini sebagian dari surat saya untuk Pak suami. Ehmm... tapi ga saya lampirkan semua yaa.. karena mumpung moment nya pas, sekalian saya luapkan semuanya 😁.
❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
Dear bapak sayang...
Menjadi "kita" bukanlah hal mudah
Melalui delapan tahun pernikahan ini pun sangatlah tidak mudah
Bapak sayang...
Terima kasih sudah mau banyak bersabar menghadapiku
Terimakasih sudah menjadi pemimpin bagiku dan anak-anak
Terimakasih sudah menjadi pelindung bagi kami..
Bapak sayang...
Saya akui, Komunikasi kita tidaklah sama dengan pasangan yang lain.. tidak sehangat mereka, tidak seromantis mereka. Tapi anggaplah ini sebagai usaha bagiku untuk memperbaiki keadaan kita.. sebagai bentuk syukurku bahwa kita masih bisa bertahan dan bersama sampai saat ini..
Dari sekian riak dan gelombang yang kita lalui, hanya sabar dan syukur yang menjadi pegangan kita.
Selama masih ada celah untuk bersyukur, selama itu pula kita masih bisa bertahan
Semoga Allah subhanahu wa ta'ala senantiasa memberikan petunjuknya bagi kita.. memberikan jalan keluar yang terbaik bagi kelangsungan rumah tangga kita.. aamiin..
❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
Itu sebagian dari suratnya yaa.. doakan yang terbaik bagi kelangsungan rumah tangga kami yaa... walau itu berat 😊.
b.Lihatlah anak-anak anda, tuliskan potensi kekuatan diri mereka masing-masing.
Alhamdulillaah saya dikaruniai dua orang putri Annisa (7y) dan Najwa (4y).
Saya ceritakan tentang Annisa dulu yaa...
Sebagai anak pertama dimana ketika itu saya sangat minim pengetahuan tentang mengurus anak dan masih dalam tahap penyesuaian dalam berumah tangga, alhamdulillaah Annisa tumbuh menjadi anak yang baik.
Sifatnya agak sensitif dan romantis 😍. Jadi dia sering sekali memberikan surat cinta kepada saya. Untuk mengungkapkan isi hatinya dan rasa sayangnya terhadap ibu. Ahh sering sekali saya dibuatnya meleleh.
Di usianya yang tujuh tahun, Annisa memiliki hafalan 3 juz. Dan saya sangat mensyukuri hal tersebut. Proses menghafal dan murojaah yang tidak mudah bagi saya dan Annisa. Semoga Allah senantiasa memudahkan niat kami dan menjaga hati kami. Aamiin..
Kesukaannya adalah olahraga. Main sepeda, skuter, sepatu roda, main tenis meja juga bulu tangkis.
Usianya 5 tahun 8 bulan ketika masuk SD. Banyak pertentangan yaa dalam teori pendidikan karena usianya yang terlalu dini untuk masuk sekolah. Tapi karena beberapa pertimbangan maka saya dan suami tetap memasukkan Annisa ke SD .
Alhamdulillaah sejauh ini tidak ada masalah dan semoga tidak akan ada masalah ke depannya 😊.
Sekarang saya lanjutkan dengan cerita anak kedua saya, Najwa (4y).
Najwa punya tipe yang sangat berbeda dengan kakaknya. Najwa lebih ekspresif dan dominan. Kemauannya keras, agak bossy dan cepat kalau diminta mengambil keputusan 😊. Semoga kelak Najwa bisa menjadi pemimpin yang amanah ya...
Najwa suka sekali bermain peran. Najwa tidak suka menonton tv layaknya anak-anak seusianya. Dia lebih senang main rumah-rumahan, main masak-masakkan, main boneka atau berekspresi dengan barang-barang yang ada di rumah.
Najwa juga lebih berani dan percaya diri jika masuk ke lingkungan baru. Mudah beradaptasi dan mau menjawab jika ditanya oleh oranglain.
Karena usianya yang masih 4 tahun, jadi memang masih egosentris. Masih sulit berbagi. Tapi hal itu saya syukuri karena dia tahu mana yang menjadi miliknya dan semoga menjadi pelajaran baginya untuk tidak mengambil hak orang lain. Sebagaimana dia pun merasa tidak nyaman jika barang miliknya diambil orang 😊.
Demikian cerita megenai kedua putri saya. Bukan bermaksud sombong dan ujub yaa.. karena masih banyak hal yang perlu diperbaiki dari keduanya. Saya pun sedang berproses dengan dengan segala kekurangan saya sebagai ibu. Semoga Allah senantiasa merahmati kita semua..
c. Lihatlah diri anda, silakan cari kekuatan potensi diri anda. kemudian tengok kembali anak dan suami, silakan baca kehendak Allah, mengapa anda dihadirkan di tengah-tengah keluarga seperti ini dengan bekal kekuatan potensi yg anda miliki.
Rumah tangga kami tidaklah mudah. Banyak sekali rintangan yang kami hadapi dalam delapan tahun perjalanan pernikahan ini. Sampai saat ini pun kami masih berjuang 😊.
Semua orang bilang saya adalah orang yang sabar menghadapi karakter suami saya. Namun orang lain juga pasti bilang, suami saya adalah orang yang sabar menghadapi saya.hehe...
Saya orangnya nerima dan dapat dipercaya. Saya juga tipe orang rumahan yang ga suka kumpul-kumpul atau jalan-jalan bareng dengan teman. Oleh sebab itu Allah menjodohkan saya dengan suami yang tidak selalu stay dirumah. Karena ketika suami tidak ada, menjadi tanggung jawab saya untuk selalu menjaga kepercayaannya.
Saya juga tipe yang mau belajar. Walaupun kadang terkesan banyak teori dan sedikit praktek, tapi tidak mengapa. Asal jangan pernah berhenti belajar 😊.
Saya sama sekali tidak bisa memasak, tapi saya mau belajar. Sehingga anak-anak saya bilang bahwa saya adalah ibu yang jago masak. Padahal apa yang saya masak hanyalah makanan sederhana yang saya juga ga pede kalau orang lain, ( selain suami dan anak-anak ) mencicipi 😁.
d. Lihat lingkungan dimana anda tinggal saat ini, tantangan apa saja yang ada di depan anda? adakah anda menangkap maksud Allah, mengapa keluarga anda dihadirkan disini?
Kami tinggal di kavling yang hanya terdiri dari lima rumah saja. Depan rumah kami tembok 😆. Jadi memang terkesan individualis. Masing-masing tetangga adalah ibu bekerja dengan anak yang terkecilnya usia SMP.
Sesekali jika bertemu, kami hanya saling bertegur sapa.
Dengan tipe saya yang "rumahan" dan suami tipe yang tidak suka keramaian, yaa mungkin kami cocok dengan kondisi perumahan yang seperti ini.
Tidak banyak kendala yang kami hadapi disini, jadi walaupun hanya terdiri dari lima rumah dengan lima keluarga, tapi kami cukup rukun dan saling membantu.
Dulu tetangga pernah berdatangan ke rumah dan memberikan pertolongan ketika saya panik karena Najwa kejang dan suami sedang tidak di rumah. Dan hal tersebut adalah salah satu bukti bahwa walaupun kami terkesan "masing-masing" namun tetap ada perhatian.
Alhamdulillaah selesai juga tugas NHW #3 ini. Sebenarnya butuh perjuangan untuk bisa menyelesaikan tugas ini. Semoga ada manfaat yang bisa diambil dari cerita saya 😊.
Salam Ibu Profesional,
/Tim Matrikulasi IIP/
#NHW #3
#Kuliah Matrikulasi Batch #5
#Membangun peradaban dari dalam rumah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar